Demikianpula orang-orang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa [10]. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin. 119. Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran [11], sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan [12].
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ ٱلْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Arab-Latin Wa mā kāna rabbuka liyuhlikal-qurā biẓulmiw wa ahluhā muṣliḥụnArtinya Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. Hud 116 ✵ Hud 118 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Terkait Surat Hud Ayat 117 Paragraf di atas merupakan Surat Hud Ayat 117 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penafsiran dari beragam mufassir mengenai makna surat Hud ayat 117, di antaranya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Tuhanmu wahai Rasul, sekali-kali tidak akan membinasakan suatu negri dari negri-negri yang ada, sedang para penduduknya melakukan perbaikan di muka bumi lagi menjauhi perbuatan kerusakan dan kezhaliman, Sesungguhnya Dia hanya menghancurkan disebabkan oleh tindakan kezhaliman dan kerusakan mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram117. Dan tidaklah Tuhanmu -wahai Rasul- membinasakan suatu negeri apabila penduduknya melakukan perbaikan di muka bumi. Dia akan membinasakannya hanya apabila penduduknya melakukan perusakan melalui perbuatan-perbuatan yang tergolong kafir, zalim dan maksiat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah117. Dan bagian dari ketetapan Allah yang menunjukkan keadilan dan rahmat-Nya, Dia tidak membinasakan suatu negeri secara zalim yang penduduknya senantiasa melakukan perbaikan; akan tetapi Allah membinasakan negeri yang penduduknya senantiasa berbuat kezaliman dan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah117. وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan Yakni saling menasehati. Allah tidak akan membinasakan mereka sampai perbuatan merusak di bumi telah menjadi sifat mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaKebaikan diri dari pribadi seseorang belum tentu memberikan kebaikan bagi orang lain, karena terkadang ia lalai dan mengabaikan keadaan orang-orang disekitarnya, padahal syari'at memerintahkan agar setiap diri memperbaiki dirinya masing-masing dan menyebarkan kebaikan kepada siapapun di sekitarnya, oleh karena itu jadilah anda orang yang baik dan berbuatlah kebaikan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah117. Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan penduduk suatu negeri dengan semena-mena, sedangkan mereka baik dalam mengerjakan amal agama dan dunia, berupa keimanan dan ibadah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahTuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim sedangkan penduduknya berbuat kebaikan📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H117 maksudnya, Allah tidak patut membinasakan sebuah negeri secara zhalim, padahal mereka itu “berbuat kebaikan” yakni mereka berjalan diatas kebaikan dengan terus menerus, maka Allah tidak patut membinasakannya kecuali jika mereka berbuat zhalim dan hujjah Allah telah tegak atasnya. Bisa jadi maknanya adalah bahwa Allah tidak akan membinasakan negeri karena kezhalimannya dahulu, jika mereka bertaubat dan memperbaiki amal perbuatannya, karena Allah memaafkan mereka dan menghapus kezhaliman mereka yang telah lalu.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata بِظُلۡمٖ bizhulmin menyiksa mereka dengan zalim tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat. Makna ayat Firman-Nya وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ بِظُلۡمٖ وَأَهۡلُهَا مُصۡلِحُونَ Tidak mungkin Rabbmu—wahai Rasulullah—memusnahkan suatu kaum dengan zalim, padahal mereka adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Namun, Dia menhancurkan mereka karena kezaliman mereka terhadap diri mereka sendiri, dengan berbuat syirik, mendustakan utusan-utusan-Nya, dan maksiat. Isi dari ayat ini, menjelaskan ketetapan Allah dalam menghancurkan umat-umat terdahulu, di antaranya yang telah dikisahkan di dalam surat ini. Pelajaran dari ayat • Selama penduduk suatu negeri adalah orang-orang saleh, mereka akan aman dari segala mara dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Hud ayat 117 Dia tidak berbuat zalim kepada mereka. Oleh karena itu, Allah tidak akan membinasakan mereka kecuali apabila mereka berbuat zalim dan telah tegak hujjah kepada mereka. Maksud ayat ini bisa juga bahwa Allah tidak akan membinasakan neger-negeri karena kezaliman mereka yang dahulu apabila mereka telah rujuk dan memperbaiki amal mereka, karena Allah akan memaafkan mereka, dan menghapuskan kezaliman mereka yang telah lalu.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Hud Ayat 117Dan sekali-kali tuhanmu yang membimbing dan memberi petunjuk kepada hamba-Nya tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, yakni membinasakan secara total dan menyeluruh, selama penduduknya negeri itu adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Dan jika tuhanmu wahai nabi Muhammad yang membimbing dan memberiimu menghendaki, tentu dia jadikan seluruh manusia menjadi umat yang satu, yakni menganut satu agama, satu keyakinan, atau satu pendapat, tetapi Allah tidak menghendaki demikian, melainkan memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih'sebagai wujud keadilan Allah dalam memberikan pahala dan siksa. Meskipun Allah memberi mereka kebebasan memilih, mereka senantiasa tetap berselisih pendapat tentang kebenaran, lantaran mereka mengikuti hawa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beraneka penjabaran dari kalangan pakar tafsir terhadap kandungan dan arti surat Hud ayat 117 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Dukung dakwah kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Sering Dilihat Nikmati ratusan topik yang sering dilihat, seperti surat/ayat Do’a Setelah Adzan, Al-A’la, Seribu Dinar, Al-Kafirun, Yusuf 28, Al-Fatihah. Juga Al-Hujurat 13, Al-Isra 32, Al-Falaq, Adh-Dhuha, An-Naba, Al-Qadr. Do’a Setelah AdzanAl-A’laSeribu DinarAl-KafirunYusuf 28Al-FatihahAl-Hujurat 13Al-Isra 32Al-FalaqAdh-DhuhaAn-NabaAl-Qadr Pencarian al muluk, surat al hajj ayat 27 beserta artinya, surat wal asri latin dan artinya, latin surat al maidah ayat 2, surat al falag Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Bukuini membahas tentang metodologi studi Islam bisa menjadi bahan rujukan untuk mata kuliah MSI Semoga bermanfaat dan jangan lupa diamalkan pada yang membutuhkan
Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Hud Ayat 117 وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ ٱلْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Wa mā kāna rabbuka liyuhlikal-qurā biẓulmiw wa ahluhā muṣliḥụn Artinya Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. Asbabun Nuzul Surat Hud Ayat 117 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Hud Ayat 117 Dan sekali-kali Tuhanmu yang membimbing dan memberi petunjuk kepada hamba-Nya tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, yakni membinasakan secara total dan menyeluruh, selama penduduknya negeri itu adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Pada ayat ini Allah swt menjelaskan bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu negeri, jika penduduk negeri itu, masih berbuat kebaikan, tidak berbuat zalim seperti mengurangi timbangan sebagaimana halnya kaum Nabi Syuaib tidak melakukan perbuatan liwath homoseks, sodomi seperti halnya kaum Nabi Lut tidak patuh kepada pimpinannya yang kejam dan bengis, seperti halnya Firaun, dan kejahatan lain, karena yang demikian, adalah suatu kezaliman. Allah tidak akan menyuruh melakukan yang demikian itu. Firman Allah Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya. QS. Fussilat/41 46 Dan firman-Nya Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun. QS. Yunus/10 44 Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online
Kataمِنْ دُوْنِهِمْ (min duunihim) di ayat ini berarti antara dia dan mereka. Ada tabir yang berada di antara Maryam dan kaumnya. Kaum Maryam butuh melintasi tabir untuk bertemu Maryam. (Hud 11:101) وَقَالَ 117, 119, 123, 139, 144, 173; Al Maidah 5:76, 116; Al An'am 6:51, 56, 70, 71, 108;
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِن قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّنْ أَنجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ Maka mengapa tidak ada mengapa tidak dari umat-umat dari bangsa-bangsa terdahulu sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan orang-orang yang teguh dalam beragama dan memiliki keutamaan yang melarang daripada mengerjakan kerusakan di muka bumi makna yang dimaksud adalah meniadakan, artinya hal tersebut jelas tidak akan terjadi di kalangan mereka kecuali hanya sebagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka yang melakukan nahi mungkar sehingga selamatlah mereka. Huruf min di sini mengandung makna bayan atau penjelasan dan orang-orang yang lalim hanya mementingkan mereka tidak mau melakukan nahi mungkar dan selalu senang dengan perbuatan kerusakan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka mereka hanya bersenang-senang saja dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara lalim dengan sesuka-Nya terhadap negeri-negeri tersebut sedangkan penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan orang-orang yang beriman. وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu pemeluk agama yang satu tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat dalam masalah agama. إِلَّا مَن رَّحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu artinya Allah telah menghendaki kebaikan bagi mereka sehingga mereka tidak berselisih pendapat tentangnya. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka sebagian di antara mereka ada yang suka berselisih dan sebagian yang lain ada yang diberi rahmat oleh-Nya sehingga mereka tidak berselisih mengenai agama. Kalimat Rabbmu telah diputuskan yaitu sesungguhnya Aku akan memenuhi Jahanam dengan jin dan manusia semuanya. وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ Dan setiap lafal kullan ini dinashabkan dengan alamat naqsh sedangkan tanwinnya merupakan pergantian dari mudhaf ilaih, artinya semua kisah rasul-rasul yang diperlukan Kami ceritakan kepadamu, yaitu kisah-kisah para rasul lafal maa di sini menjadi badal daripada lafal kullan yang dengannya Kami teguhkan Kami tenangkanhatimu kalbumu dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran yang dimaksud adalah kisah-kisah para rasul ini atau ayat-ayat ini serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman orang-orang yang beriman disebutkan di sini secara khusus, mengingat hanya merekalah yang dapat memanfaatkan adanya kisah-kisah atau ayat-ayat ini untuk mempertebal keimanan mereka, berbeda dengan orang-orang kafir.
surah/ surat : Al-Baqarah Ayat : 119: innaa arsalnaaka bialhaqqi basyiiran wanadziiran walaa tus-alu 'an ash-haabi aljahiimi: 119. Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.
Surah Hud Ayat 117-119 Bacaan Surah Hud Ayat 117-119 Terjemah Surah Hud Ayat 117-119 Mufradat Surah Hud Ayat 117-119 Isi Kandungan Surah Hud Ayat 117-119 Wislahcom Referensi وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرٰى بِظُلْمٍ وَّاَهْلُهَا مُصْلِحُوْنَ وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَۙ اِلَّا مَنْ رَّحِمَ رَبُّكَ ۗوَلِذٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗوَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَاَمْلَـَٔنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ Terjemah Surah Hud Ayat 117-119 Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berselisih pendapat. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu keputusan-Nya telah ditetapkan Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia yang durhaka semuanya. Mufradat Surah Hud Ayat 117-119 tidak akan membinasakanلِيُهْلِكَnegeri-negeriالْقُرٰىsecara zalimبِظُلْمٍberbuat kebaikanمُصْلِحُوْنَmenjadikanلَجَعَلَmereka Senantiasaيَزَالُوْنَberselisih pendapatمُخْتَلِفِيْنَۙdiberi rahmatرَّحِمَ Isi Kandungan Surah Hud Ayat 117-119 Allah Swt memberitakan melalui ayat yang ke 117 ini bahwa Dia Maha Adil lagi Penyayang kepada hamba-Nya yakni tidak akan berbuat sewenang-wenang kepada suatu negeri yang penduduknya orang-orang saleh, meskipun kuasa sepenuhnya Milik-Nya. Jika demikian, Allah akan mendatangkan azab di suatu wilayah jika di dalamnya banyak kezaliman. Zalim yang paling besar ialah menyekutukan Dia dengan makhluk, seperti perilaku masyarakat yang memberi sesajen di kuburan, pohon besar, dan lainnya, percaya dengan jimat, dukun serta praktik syirik lainnya. Selain syirik, seluruh perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan hadis adalah kezaliman yang mengundang murka Allah swt. Dia berkuasa penuh menjadikan seluruh manusia bersatu dalam keimanan ataupun kekufuran. Akan tetapi, Dia juga berkehendak menciptakan manusia berpecah belah atau berselisih dalam perkara akidah sekalipun. Dalam hal ini, Ikrimah berpendapat bahwa yang diperselisihkan manusia itu dalam hal petunjuk, beda halnya dengan Hasan al-Basri, menurutnya dalam masalah rezeki, yaitu sebagian menguasai sebagian lainnya. Apapun yang diperselisihkan itu, mereka adalah orang-orang Yahudi, Nasrani dan Majusi yang tidak mengikuti ajaran Islam yang menyempurnakan ajaran mereka. Untuk mengantisipasi terjadinya perselisihan yang dapat menimbulkan kebencian, maka Allah Swt utus para rasul agar manusia tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama yang lurus tidak menyimpang, mereka adalah orang-orang islam yang berpegang kuat pada prinsip itu. Siapapun yang berpegang teguh pada ajaran al-Quran dan hadis akan terjamin keselamatan baginya, di dunia meraih kebahagiaan dan di akhirat pun mendapat balasan surga. Sebaliknya, bagi mereka yang tetap berselisih dan enggan beriman, sudah disediakan baginya neraka Jahannam yang dihuni oleh jin dan manusia durhaka. Related postsKunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA, MA, SMK Halaman 42 Kurikulum MerdekaCara Jualan OnlineSEO Google LengkapBacklink GratisReinforcement Learning from Human Feedback RLHF Apa, Tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP, MTS Halaman 45, 46 Kurikulum Merdeka
AlQur'an Surat Hud Ayat ke-65 dan Terjemahan Bahasa Indonesia. QS. Hud Ayat 65. Lengkap dengan Asbabun Nuzul & Tafsir. Bacaan Doa Makan Sebelum & Sesudah, Lengkap dengan Hadist Beserta Adabnya. Amalan yang Dicintai Allah dan Ciri Ibadah Terbaik, Perlu Diketahui.
Date 33700 AM Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 di dalamnya memaparkan mengenai tema "ujian untuk selalu jujur". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4310 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 ini, akan dielaborasi dipaparkan lebih detail pada kajian di bawah ini. Kajian Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310Bismillahirrahmaanirrahiim...Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith macam-macam orang menyebutnya. Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran Qur’an/al Qur’an, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4308 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link dengan judul Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 Penjelasan .Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi Allah, setahu saya tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran ucapannya, yang ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak pernah bermaksud untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar… hingga ayat 'dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.' Qs. At-Taubah 9 117-119.Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4310 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “ujian untuk selalu jujur”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4310. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4678. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al dari sisi matannya isi/kandungan, hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4310 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119.
117 Apakah fungsi sunnah terhadap Al-Qur'an ? (Asbabun Nuzul) 277. Dunia terdiri atas daratan dan lautan, berapa persenkah luas lautan yang dijelaskan Al Qur'an? Dan memang suart-surat, ayat-ayat dan huruf-huruf Al Qur'an beriringan dan digabungkan satu dengan yang lainnya. Siapakah ulama yang mengemukakan pendapat seperti itu ?
Asbabun Nuzul Surah Al-An'am From Wikipedia, the free encyclopedia Asbabun Nuzul Surat Al-An'am memuat sebab-sebab turunnya sebagian ayat-ayat pada surat Al-An'am.
2 Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa para shahabat dan umat Islam yang mengikuti jejak mereka adalah orang-orang yang adil. Sebagaimana sabda beliau : "Artinya : Dari Abu Sa'id Al-Khudri adalah ia berkata : "Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Nuh akan dipanggil pada hari kiamat.
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهۡلِكَ ٱلۡقُرَىٰ بِظُلۡمٖ وَأَهۡلُهَا مُصۡلِحُونَ Wa maa kaana Rabbuka liyuhlikal quraa bizulminw wa ahluhaa muslihoon English Translation Here you can read various translations of verse 117 And your Lord would not have destroyed the cities unjustly while their people were reformers. Yusuf AliNor would thy Lord be the One to destroy communities for a single wrong-doing, if its members were likely to mend. Abul Ala MaududiAnd your Lord is not such as would wrongfully destroy human habitations while their inhabitants are righteous. Muhsin KhanAnd your Lord would never destroy the towns wrongfully, while their people were right-doers. PickthallIn truth thy Lord destroyed not the townships tyrannously while their folk were doing right. Dr. GhaliAnd in no way would your Lord indeed cause towns to perish with injustice while their population are righteous-doers. Abdel HaleemYour Lord would not destroy any town without cause if its people were acting righteously. Muhammad Junagarhiآپ کا رب ایسا نہیں کہ کسی بستی کو ﻇلم سے ہلاک کر دے اور وہاں کے لوگ نیکو کار ہوں Quran 11 Verse 117 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Hud ayat 117, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 11117 And your Lord is not such as would wrongfully destroy human habitations while their inhabitants are righteous.[115] 115. In this passage, the real cause of the fall of the communities mentioned in Surah Hud, Ayat 25-99 has been pointed out in a very instructive manner. In reviewing their history Allah declares that the cause of the downfall of not only these but of all the former communities was this When Allah bestowed His favors on them, they abused these favors and were so intoxicated with their own prosperity that they began to make mischief in the land. By and by, their collective conscience became so corrupt that no righteous persons were left among them to forbid evil and, if a few were left, their voice was so weak that they could not prevent them from causing mischief. As a result of this, evil became so strong and prevalent among them as to warrant the scourge of Allah. Otherwise Allah bears no enmity against His servants that He should destroy them without any just cause, while they were performing righteous works. This has been mentioned here for impressing the following three things. First, it is imperative that there should be some persons who should invite the people to virtue and forbid evil. For Allah approves virtue only and tolerates evil for its sake so long as there is any potential good left in them. But when a community has no righteous persons left in it and contains only wicked ones, or even if there be some such righteous persons in it as are so weak that nobody pays any heed to them, and the community as a whole rushes headlong towards moral degradation, then Allah’s scourge becomes its inevitable doom. Second, a community, which tolerates everything and everyone except those few who invite it to righteous deeds seals its own doom and invites its destruction. Third, it is clear from this passage that the destiny of a community is determined by the influence the righteous people can wield in it. If it contains such a number of good persons as may be able to eradicate evil and mischief and establish virtue and righteousness, a general scourge is withheld from it so as to afford an opportunity to them for carrying on their work of reform. On the other hand, if the number of the righteous persons in it remains too small to carry on the reform work, and the community does not tolerate them at all and does not allow them to perform their reform work, then that community incurs its own destruction, for thus it proves itself to be a worthless community which has no justification for its existence. For further explanation, See Surah Adh-Dhariyat, ayat 36 note 34. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Hud verse 117 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Hud ayat 116 which provides the complete commentary from verse 116 through 117. Quick navigation links
Menuruttafsir Kementrian Agama R.I pada ayat 117 Allah SWT, menjelaskan bahwa, Dia tidak akan membinasakan suatu negeri jikalau penduduk negeri tersebut masih gemar berbuat kebajikan, tidak mengadakan kelaliman seperti tidak melakukan perbuatan liwat (suka sesama jenis bagi kaum laki-laki) seperti halnya kaum Nabi Luth a.s., tidak mengurangi timbangan sebagaimana halnya kaum Nabi Syuaib a.s
Ayat 5, yaitu firman Allah ta’ala, “Ingatlah, sesungguhnya orang munafik itu memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya Muhammad . Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” Huud 5 Sebab Turunnya Ayat Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman-Nya, “Ingatlah, sesungguhnya orang munafik itu memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya Muhammad…” katanya, “Dahulu ada sebagian orang yang malu membuang hajat karena kemaluannya akan terlihat langit dan malu menggauli istri karena kemaluannya akan terlihat langit, maka turunlah ayat ini tentang mereka.” 242 Ibnu Jarir dan lain-lain meriwayatkan dari Abdullah bin Syaddad, katanya, “Dahulu seseorang apabila berpapasan dengan Nabi saw., memiringkan tubuhnya dan menyelimutkan pakaiannya agar tidak terlihat beliau. Maka turunlah ayat ini.” 243 Ayat 8, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan. niscaya mereka akan berkata “Apakah yang menghalanginya?” lngatlah, diwaktu azab itu datang kepada mereka tidaklah dapat dipalingkan dari mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.” Huud 8 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Qatadah bahwa ketika turun firman-Nya, “Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka,…” al-Anbiyaa 1, “beberapa orang mengatakan, “Kiamat sudah dekat karena itu hentikan perbuatan jahat kalian!” Maka mereka sedikit menjauhi kekejian mereka. Kemudian mereka kembali melakukan makar kejahatan. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan,…” Ibnu Jarir meriwayatkan hal serupa dari Ibnu Juraij. 244 Ayat 114, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” Huud 114 Sebab Turunnya Ayat Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa seorang laki-laki terlanjur mencium seorang wanita, lalu ia mendatangi Nabi saw. dan memberi tahu beliau. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” Laki-laki itu pun berkata, “Apakah ayat ini untukku?” Beliau menjawab, “Untuk semua umatku.” 245 At-Tirmidzi dan lain-lain meriwayatkan dari Abul Yasr, katanya, “Seorang wanita datang kepadaku hendak membeli kurma. Aku berkata padanya, Di dalam rumah ada yang lebih bagus mulutnya.’ Maka ia masuk bersamaku, lalu aku mendekatinya dan menciumnya. Kemudian akau menghadap Rasulullah dan memberi tahu beliau. Beliau pun bersabda, Beginikah caramu memperlakukan keluarga seseorang yang sedang pergi berperang di jalan Allah?’ Lama beliau merenung hingga Allah menurunkan wahyu kepadanya, ”Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”” 246 Hal senada diriwayatkan pula dari Abu Umaamah, Mu’adz bin Jabal, Ibnu Abbas, Buraidah, dan lain-lain. Saya sebutkan semua hadits mereka dalam Turjumaanul Qur’aan. 247 241. Ibnu Katsir 2/572 mengatakan bahwa ia surah Makkiyyah. Dalam hadits Sahl bin Sa’ad, ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Kepalaku beruban gara-gara surah Hud dan saudara-saudaranya al-Waaqi’ah, al-Haaqqah, dan Idzasy Syamsu Kuwwirat.” Hadits ini hasan dengan hadits-hadits lain yang menguatkannya, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi 3293 dalam at-Tafsiir. 242. Shahih. Al-Bukhari 4681 dalam at-Tafsiir, dan Ibnu Katsir 2/574. 243. Kata al-Qurthubi 4/349, “Ayat ini turun tentang al-Akhnas bin Syuraiq, seorang laki-laki yang pandai bicara. Ia mengatakan hal-hal yang menyenangkan kepada Rasulullah tapi hatinya menyembunyikan kejahatan. Ada yang mengatakan bahwa ayat ini turun tentang orang-orang munafik.” 244. Disebutkan oleh as-Suyuthi 3/349 dalam ad-Durrul Mantsuur. 245. Shahih, muttafaq alaih. Al-Bukhari 526 dalam Mawaaqiitush Shalaah dan Muslim 2763 dalam at-Taubah. 246. At-Tirmidzi 3115 dalam at-Tafsiir. Dan lihat Ibnu Katsir 4/606-607. 247. Lihat Fathul Baari 8/206-208, an-Nasa’i 268 dalam at-Tafsiir, dan Ahmad 1/245 dalam al-Musnad. Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 312-314. Post Views 1,883
D5P25. l6uch9bplv.pages.dev/212l6uch9bplv.pages.dev/252l6uch9bplv.pages.dev/313l6uch9bplv.pages.dev/100l6uch9bplv.pages.dev/39l6uch9bplv.pages.dev/166l6uch9bplv.pages.dev/269l6uch9bplv.pages.dev/308
asbabun nuzul surat hud ayat 117 119